Assalamu'alaikum teman...
Asli males banget dua hari ini. Ga tau kenapa ?! Apa karena kalender menunjukkan tanggal semakin merangkak tua ya..?! hahaha...bisa jadi. Namun yang jelas nih body udah ga bisa diajak kompromi lagi, pegel..pegel...terutama bagian belakang. Maklumlah, hampir tiap hari naik motor + 50 km/hari..fiuuhhh...kebayang kan gimana capeknya..?! Tapi karena itu semua udah didasari ibadah (kerja kan ibadah..), jadi harus dijalani dengan sepenuh hati. Kalau minjem kata2 temenku tuh ; "demi sesuap nasi dan segenggam berlian", hallaahh...hahaha :D
Beberapa saat yang lalu aku baca situs kompas.com, rubrik bisnis & keuangan, kolom usaha. Dasshhhhh...!! I saw many great peoples...!! Salah satunya Pak Dalyono, lahir dari kalangan miskin. Ayah dan ibunya hanya petani, atau lebih tepatnya buruh tani, ga bisa baca tulis sama sekali, atau "petani utun" istilahnya. Karena itulah selepas SMA, Pak Dalyono bertekad pergi ke Jakarta untuk merubah nasib keluarganya. Karena saat itu yang ada di pikiran Pak Dalyono adalah stereotip orang desa ; "kalau mau sukses, harus ke Jakarta". Selama beberapa bulan terlunta-lunta dan sakit-sakitan di Jakarta, akhirnya Pak Dalyono pulang ke "Jawa", tapi ga ke Bantul, daerah asalnya, melainkan ke Sleman di sebuah Panti Sosial. Dimulai dari sanalah Pak Dalyono merintis usahanya, meskipun harus berpindah dari panti satu ke panti yang lain. Dia terus belajar dan belajar tanpa kenal lelah. Akhirnya dia bisa membuat usaha sendiri, yaitu mebel batik. Dia mulai semua dengan nol modal, nol relasi, nol keterampilan. Dan sekarang omsetnya mencapai ratusan juta rupian, bahkan hasil meubel batiknya sudah diekspor ke luar negeri. Yang lebih membanggakan adalah, Pak Dalyono berhasil "mengangkat" taraf hidup keluarga, khususnya orang tuanya.
Kemudian aku mulai berpikir untuk belajar dari Pak Dalyono. Dalam artian belajar semangat serta ketekunan beliau. Usianyanya pun lebih muda dari aku satu tahun, tapi berhasil mempunyai usaha sendiri. Itulah impianku yang selama ini masih belum bisa terwujud. Aku harap kelak aku bisa mewujudkan impianku menjadi enterpreneur sejati. Sekarang aku tahu kalau berwirausaha itu tidak harus punya modal yang besar, relasi yang banyak, keterampilan yang mumpuni. Namun semua bisa dari belajar dan belajar. Aku harus bisa...Aku harus bisa...!!!
Memang terkadang menjemukan juga menjadi "orang suruhan". Mengabdi terus pada yang punya perusahaan. Meskipun setiap bulannya ada yang dipastikan, yaitu gajian, namun kepuasannya terasa kurang. Aku ingin bisa mengatur uang. Kapan uang bisa datang, kapan uang bisa pergi. Artinya begini, aku ingin aku kerja dan saat itu dapat uang, dan aku ingin tidak kerja dan saat itu tidak mendapat uang. Ngerti kan..?! Jadi bisa mengatur waktuku sendiri, tidak harus terikat jam kerja, peraturan, dan segala krodit2nya. Hal itu terkadang membuatku lelah secara psikologis. Selain itu dengan usaha sendiri, setidaknya aku bisa meluangkan banyak waktu untuk keluarga. Syukur2 istriku nanti bisa membuka usaha sendiri yang menjadi impiannya, yaitu berdagang, tentunya kalau anak kami sudah agak besar nanti.
Jadi sekarang saatnya untuk belajar dan bertindak. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapanlagi..?! Mumpung tulang dalam balutan daging di tubuh ini masih bisa untuk "dibanting". SEMANGAT...!!
Abang Zen..:))
Wassalamu'alaikum teman..

bener bang...jangan takut bermimpi..wong gratis wae loh..hehe
BalasHapusapa yang aku dapat hari ini juga merupakan impianku dulu. jadi, saat dirimu sudah menetapkan mimpimu, saatnya mencari cara bagaimana mewujudkannya. aku ingat kata" seorang ibu waktu bicara di tivi. Tuhan mewujudkan apa yang kau inginkan. jadi intinya adalah doa dan usaha. insyaalloh pasti akan dikabulkan
seeepp...bermimpilah dan jangan takut untuk gagal dalam mewujudkannya, kira2 seperti itu ya..?!hehe
BalasHapusseep. lihat blog ku juga ya...tulisanku sek ecek", la wong ga konsen nek nulis. hahaha...belum fokus ni fikiran...tapi I'll be back...pasti!!
BalasHapus